Berikut ini saya kutipkan sebagian besar mukadimmah dari buku Do’a dan Wirid Mengobati Guna-Guna dan Sihir Menurut Al-Qur’an dan Assunah, tulisan dari al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Buku ini sangat bagus karena mengandung banyak sekali faidah yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Pembaca yang dimuliakan Allah, berdo’a dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan kesibukan yang terbaik dan cara yang paling utama bagi seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi. Berdo’a dan berdzikir adalah kunci segala kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba di dunia dan di akhirat, pencegah segala bentuk keburukan, mendatangkan berbagai manfaat dan menolak datangnya bahaya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Jika Allah akan memberi kunci kebaikan kepada hamba berarti Allah akan membukan (pintu kebaikan) kepadanya dan jika seseorang disesatkan Allah, berarti ia akan tetap di muka pintu tersebut.” (Al-Fawaid hal 127). Bila seseorang tidak dibukakan hatinya untuk berdo’a dan berdzikir, maka hatinya akan selalu bimbang, perasaannya gundah gulana, pikirannya kalut, selalu gelisah, hasrat dan keinginannya menjadi lemah.
Namun bila seorang hamba selalu berdo’a dan berdzikir, selalu memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai keburukan, niscaya hatinya menjadi tenang karena ingat kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya sebagai berikut;
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang” (QS.Ar-Ra’d: 28)
Seorang hamba yang selalu menekuni dzikir, setiap hari dan setiap waktu, termasuk didalamnya membaca al-Qur’an, karena al-Qur’an adalah sebaik-baik dzikir, dan senantiasa berdo’a dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, menjauhkan sikap lalai, maka Allah akan menghidupkan dan memberikan cahaya kepada hatinya.
Al-Qur’an, as-Sunnah dan Atsaar Salafush Shalih telah memberikan petunjuk mengenai jenis do’a dan dzikir yang dianjurkan sebagaimana ibadah-ibadah yang lain. Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam sudah menjelaskan kepada umatnya dengan gambling mengenai do’a dan dzikir yang lengkap dan sempurna setiap hari, setiap waktu dalam berbagai kesempatan dan dalam situasi dan kondisi yang dialami oleh seorang muslim.
Bila do’a dan dzikir ini dilaksanakan oleh seorang muslim sesuai dengan contoh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam dan para Sahabatnya maka ia akan mendapatkan petunjuk, ketenangan dan penawar hati dari berbagai penyakit, karena do’a dan dzikir merupakan obat penyakit hati.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu (wafat thn 728H) mengatakan: “Tidak diragukan lagi, bahwa sesungguhnya do’a dan dzikir adalah termasuk ibadah yang sangat utama. Ibadah itu harus didasari sikap ‘ittiba (mengikuti jejak) Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam dengan konsekuen dan konsisten. Bukan mengikuti hawa nafsu dan bukan pula mengada-ada, membuat sesuatu yang baru yang tidak ada contohnya (bid’ah). Do’a dan dzikir yang diajarkan dan dicontohkan Nabi shalallahu ‘alahi wasalam adalah bentuk do’a dan dzikir yang paling utama yang seharusnya diamalkan oleh setiap muslim. Orang yang melaksanakan do’a dan dzikir yang dicontohkan Nabi shalalallahu ‘alaihi wasalam ia akan merasa aman dan selamat dan akan mendapatkan manfaat serta hasil yang optimal. Sementara do’a dan dzikir yang dibuat-buat orang ada yang diharamkan dan ada yang makruh, bahkan ada yang syirik dan banyak sekali orang yang tidak tahu.” (Majmu Fatawa -Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 22/510-511)
Yang diperintahkan bagi seorang muslim adalah berdzikir kepada Allah sesuai yang disyariatkan agama, dan berdo’a kepada Allah dengan do’a-do’a yang matsur yang dating dari al-Qur’an dan as-Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam yang shahih. Karena itu wajib seorang muslim mengikuti (ittiba’) apa yang telah disyariatkan Allah dan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi.
Posted by :
Published : 2010-01-14T16:40:00+07:00